Jumat, 20 November 2015

PENULISAN PENGANTAR BISNIS

Edit Posted by with No comments


NAMA KELOMPOK :
1. Ellen Putri Sa’diyyah    (22215182)
2. Restu Wahyuningsih       (25215781)
3. Riska Rina Utami W.B    (26215063)                     
KELAS : 1EB19




KEKUATAN PASAR ASIA DI TENGAH PERLAMBATAN EKONOMI


BAB I
PENDAHULUAN


Pasar Asia adalah pasar yang dilakukan antar benua Asia. Pasar Asia memunyai kekuatan penting di tengah perlambatan ekonomi dunia. Salah satunya adalah dominasi pemain lokal pada kategori barang konsumsi cepat habis (FMCG). Keunikan itu terlihat dari dominasi pemain lokal dibandingkan pemain global. “Asia merupakan market yang unik, karena para pemain lokal yang mendominasi lebih banyak dibandingkan dengan para pemain global,” ujar Lim Soon Lee, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia.

Fakta tersebut sesuai dengan hasil riset Kantar Worldpanel untuk pasar Asia. Menurut lembaga itu,  secara keseluruhan, para pemain lokal Asia berkontribusi sebesar 74 persen. Tak hanya itu, para pemain lokal tumbuh dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan para pemain multinasional.

Lee memberikan contoh yakni Indonesia dan China. Para pemain lokal di kedua negara itu masih menunjukkan tingkat kontribusi lebih dari 60 persen. Angka ini merupakan pertumbuhan dua kali lipat dibandingkan dengan para pemain global.

Menurut Lee kemudian, tak mengherankan jika industri FMCG di Asia masih sangat menjanjikan meski  dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan FMCG di Asia menurun. Data Kantar Worldpanel menunjukkan pada 2013, pasar FMCG tumbuh 10 persen dibandingkan dengan 2012. Sedangkan, pada 2015, FMCG hanya mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen.

Sementara itu, pertumbuhan barang konsumi di Indonesia tahun ini sebesar 7,4 persen. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan pada 2014 yang tumbuh mencapai dua digit yaitu 15,2 persen.



BAB II
ISI

Hasil riset Kantar Worldpanel bertajuk Asia Brand Power 2015 menunjukkan wawancara eksklusif dengan 11 CEO dari para pemain lokal Asia di sembilan negara untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong pertumbuhan mereka secara signifikan. Mereka antara lain, Mayora (Indonesia), Ichitan (Thailand), Aekyung (Korea Selatan), Godrej (India), Monde Nissin (Filipina), Masan (Vietnam), YFY (Taiwan), Rebisco (Filipina), Marico (India), Sanquan (China), dan Vinda (China).

Selain produk-produk lokal yang sukses di sembilan negara, dalam laporan tersebut Kantar Worldpanel juga memaparkan beberapa produk dari Indonesia. Misalnya, Teh Pucuk Harum, yang bersaing dengan produk inovatif dengan harga terjangkau. Teh Pucuk Harum juga melakukan komunikasi dengan  konsumennya melalui media sosial. Lalu ada Kopi Luwak White Koffie, salah satu pemain terbesar pada segmen kopi instan. Produk ini sukses memosisikan diri sebagai kopi instan yang lebih sehat bagi jantung dan perut dengan harga yang terjangkau.

Sedangkan Teh Gelas, sukses memenuhi tren konsumen Asia yang menyukai teh sebagai minuman penyegar. Produk utamanya yang dikemas dalam gelas berhasil menjadi jagoan dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan teh siap minum yang praktis dan terjangkau.

Indofood sukses menjadi merek paling berpengaruh di Indonesia. Salah satu produk Indofood, Indomie bahkan telah menjadi produk mie instan yang paling banyak dibeli di Indonesia. Produk-produk Indofood pun saat ini sudah diekspor ke lebih dari 60 negara. Produk Indomie ini hanya mampu disaingi oleh Mie Sedaap yang menduduki peringkat dua teratas untuk merek yang paling dipilih oleh konsumen Indonesia berdasarkan penelitian Brand Footprint 2015. Keberhasilan Mie Sedaap tidak terlepas dari strategi fokus pada daerah pedesaan dan menawarkan harga yang lebih terjangkau dengan isi yang lebihi banyak.

Sedangkan, produk kosmetik merek Wardah mengedepankan aspek halal terbukti memiliki daya tarik yang tinggi di Indonesia. Selanjutnya, So Klin, memiliki semua jenis deterjen yang dibutuhkan oleh konsumen mulai dari deterjen berkonsentrasi tinggi yang cocok untuk segala jenis mesin cuci, hingga deterjen anti-kuman dan deterjen pelindung warna pakaian. “Produk-produk di atas itu memiliki power lever atau tenaga pengungkit yang mendorong pertumbuhan dari para pemain lokal tersebut. Ini yang mampu mengungguli pemain global,” ujar Lee.

Secara singkat, Lee memaparkan, setidaknya ada lima faktor yang mampu menjadi tenaga pengungkit. Yang pertama, ahli dalam bertransformasi. Ini salah satu faktor yang mampu mendorong merek-merek lokal berubah dari sekadar manufaktur yang hanya memproduksi barang menjadi perusahaan yang mampu membangun merek yang mengerti kebutuhan konsumen.

Kemudian, berperan aktif dalam meningkat kualitas hidup masyarakat. Saat ini banyak produk bumbu instan dan santan instan yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan di dalam memasak. Misalnya, Bumbu Racik Indofood dan Santan Sun Kara. Kedua produk berhasil menggaet 1 juta rumah tangga dan 1,5 juta rumah tangga sebagai pembeli.

Faktor lainnya adalah terus berinovasi dengan standar kualitas global tanpa meninggalkan selera tradisional maupun lokal. Fanny Murhayati, New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia, mencontohkan Wardah sebagai salah satu contoh merek yang berhasil menangkap peluang ini. “Dengan target utama muslimah berhijab, Wardah berhasil mendapatkan pertumbuhan penjualan hingga 24 persen pada tahun 2015. Wardah juga berhasil masuk ke dalam daftar 50 merek paling dipilih di Indonesia berdasarkan penelitian Kantar Worldpanel,” ujarnya.

Ada juga faktor memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan kedekatan emosional dengan konsumen, khususnya melalui transaksi penjualan secara dalam jaringan (e-commerce). Terakhir, faktor yang mengkombinasikan penggunaan data hasil riset dengan intuisi dalam merumuskan keputusan yang diambil. “Banyak produk-produk lokal Asia yang sukses dengan mempertahankan penggunaan intuisi yang digabungkan dengan hasil riset dalam proses pengembangan produk. Intuisi ini hanya dimiliki oleh perusahaan di Asia yang benar-benar mengerti kebutuhan konsumen,” pungkas Lee.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan penulisan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Pasar Asia memunyai kekuatan penting di tengah perlambatan ekonomi dunia karena Asia merupakan market yang unik, karena para pemain lokal yang mendominasi lebih banyak dibandingkan dengan para pemain global.
Ada faktor-faktor yang mampu menjadi tenaga pengungkit atau yang mendorong pertumbuhan dari para pemain lokal tersebut  yaitu :
Yang pertama, ahli dalam bertransformasi Ini salah satu faktor yang mampu mendorong merek-merek lokal berubah dari sekadar manufaktur yang hanya memproduksi barang menjadi perusahaan yang mampu membangun merek yang mengerti kebutuhan konsumen, yang kedua berperan aktif dalam meningkat kualitas hidup masyarakat, Faktor lainnya adalah terus berinovasi dengan standar kualitas global tanpa meninggalkan selera tradisional maupun local, Ada juga faktor memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan kedekatan emosional dengan konsumen, khususnya melalui transaksi penjualan secara dalam jaringan (e-commerce) dan lainnya


DAFTAR PUSTAKA

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/20/170316126/Kekuatan.Pasar.Asia.di.Tengah.Perlambatan.Ekonomi

Rabu, 11 November 2015

Tugas Pengantar Bisnis# Softskill Minggu 9

Edit Posted by with No comments


NAMA KELOMPOK :
1. Ellen Putri Sa’diyyah  (22215182)
2. Restu Wahyuningsih       (25215781)
3. Riska Rina Utami W.B   (26215063)                    
KELAS : 1EB19

BAB9 ( MANAJEMEN KEUANGAN PERRUSAHAAN )
1. SEBUTKAN PERBEDAAN KEPUTUSAN PEMBELANJAAN DENGAN KEPUTUSAN  PEMBIAYAAN

JAWABAN  :
Keputusan pembelanjaan adalah Keputusan ini merupakan keputusan pokok dari perusahaan. Di sini manajer keuangan harus menentukan bahwa total asset yang tampak dalam neraca sebelah debet, harus dipenuhi dari modal sendiri seluruhnya atau sebagian dari utang perusahaan. Hal ini terlihat jelas dalam neraca sebeleh kredit (sebelah kanan) yang menunjukan sumber atau asal kekayaan. Keputusan pembiayaan adalah Keputusan tentang kewajiban dan sisi ekuitas neraca perusahaan, seperti keputusan untuk menerbitkan obligasi.
2. SEBUTKAN METODE PENILAIAN INVESTASI DAN BERIKAN RUMUSNYA
JAWABAN :

·         Payback Period (PP)
Adalah satu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain PP merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu.

# Rumus PP = (Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih) x 1 tahun#

·         Net Present Value (NPV)
NPV yaitu selisih antara present value  dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yg relevan.
Kriteria penilaian :
Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima
Jika NPV ≤ 0, maka usulan proyek ditolak
Keterangan : CFt :aliran kas per tahun pada periode t
                      I0    :investasi awal pada tahun 0
                      K    :suku bunga (discount rate)
                      n    :lama investasi

·         Profitability Index (PI)
Penghitungan PI caranya adalah dengan menghitung melalui  perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi PI dapat dihitung dengan membandingkan PV kas masuk dengan PV kas keluar.
Kriteria penilaian :
• Jika PI > 1, maka usulan proyek dapat dikatakan menguntungkan
• Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

Rumus :
PI=PV Kas Masuk/ PV Kas Keluar

·         Internal Rate of  Return(IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.
Keterangan :            
t        = tahun ke
n       = jumlah tahun
I0      = nilai investasi awal
CF    = arus kas bersih
 IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Kriteria penilaian :
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return (tingkat bunga yg berlaku), maka investasi dapat diterima, demikian pula sebaliknya.

Rumus Interpolasi untuk menghitung IRR
Keterangan :
P1           = tingkat bunga ke 1
P2           = tingkat bunga ke 2
C1           = NPV ke 1
C2           = NPV ke 2

·         Break Even Point (BEP) 
Adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.

Rumus :
1. Break even point dalam unit.

BEP =    FC   
            P - VC


2. Break even point dalam rupiah.

BEP =    FC   
            1 - VC
                   S

Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume

Tugas Pengantar Bisnis# Softskill Minggu 8

Edit Posted by with No comments
NAMA KELOMPOK :
1. Ellen Putri Sa’diyyah  (22215182)
2. Restu Wahyuningsih       (25215781)
3. Riska Rina Utami W.B   (26215063)                      
KELAS : 1EB19

                              BAB 8 ( KONSEP NILAI WAKTU UANG )

  
1. BUATLAH 1 CONTOH PERHITUNGAN SEJUMLAH UANG BERDASARKKAN RUMUS NILAI MAJEMUK

JAWABAN :
Keterangan :
FV = PV (1 + i)^n
Keterangan:
FV = nilai future value
PV = nilai saat ini
i = bunga
n = jangka waktu
Contoh soal :
Nasabah menyimpan uang di BNI sebesar Rp 89.251.000,00 selama 2 tahun dengan tingkat bunga 15% pertahun. Berapa uang nasabah pada akhir tahun ke-2 apabila :
      - pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
      - pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan
      - pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan
Jawab :
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV = Rp 89.251.000,00 = Rp 120.252.428,60
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV= Rp 89.251.000,00  = Rp 119.816.859,90
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV = Rp 89.251.000,00  = Rp 119.191.956,30
Secara ringkas dapat kita simpulkan bahwa hasil penyimpanan uang sebesar    Rp 89.251.000,00 di BNI selama 2 tahun dengan tingkat bunga 15% pertahun dan pembayaran bunga dilakukan beberapa kali dalam setahun, berarti nilai akhir dari simpanan uang tersebut yang paling besar adalah jika pembayaran bunga dilakukan setiap bulan. Semakin banyak frekuensi pembayaran, akan semakin besar nilai akhir dari simpanannya sehingga tabungan simpanan bunga harian menjadi pilihan yang paling menguntungkan bagi penabung.